PENETRASI NONTUNAI

Belanja Daring Dorong 

Nasional | Senin, 06 Januari 2020 - 10:30 WIB

SURABAYA (RIAUPOS.CO) -- Industri 4.0 tumbuh kian pesat. Gaya hidup konsumen pun kian berubah seiring maraknya layanan jasa yang ditawarkan secara dalam jaringan (daring) atau online. Hal tersebut turut memengaruhi pilihan metode pembayaran masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Difi Ahmad Johansyah memaparkan bahwa mendominasi transaksi nontunai. Pembayaran e-commerce didominasi metode transfer bank sekitar 52 persen dari total transaksi. Itu disusul dengan metode pembayaran uang elektronik sekitar 23 persen.


"Sisanya 10 persen dengan kartu kredit dan debet online, 9 persen via kios atau minimarket, 4 persen tunai atau cash on delivery (COD), dan 2 persen kredit tanpa kartu," jelasnya pekan lalu. 

Transportasi daring, menurut Difi, juga memegang peranan penting dalam perekonomian Jatim. Tidak hanya mengarahkan perubahan pola konsumsi masyarakat, tetapi juga memperluas penerapan pembayaran nontunai. 

Transaksi belanja makanan mendominasi transaksi aplikasi layanan daring, yakni sebesar 67 persen. Disusul transaksi transportasi mobil sebanyak 16 persen, transportasi motor 14 persen,  sejumlah kecil transaksi logistik motor, dan titip belanja di toko. Transaksi itu meningkatkan penetrasi pembayaran nontunai. Baik melalui uang elektronik account based, kartu kredit, financial technology (fintech), maupun QR code. 

Tren tersebut juga baik untuk pertumbuhan perekonomian Jatim. Sebab, bukan hanya konsumen yang mempunyai lebih banyak pilihan layanan, melainkan juga para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Serapan tenaga kerja dari layanan aplikasi online itu juga dapat menjadi hal yang positif. 

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik (Asperindo) Jatim Ardito Soepomo menjelaskan bahwa layanan logistik turut terdorong maraknya belanja daring. Apalagi, kemudahan pembayaran semakin dinikmati banyak konsumen.

 "Diskon-diskon belanja online dan pengiriman barang itu juga masih sering. Jadi, orang semakin berminat untuk belanja online karena mudah dan cepat," ucapnya.(rin/c20/hep/jrr)

Laporan JPG, Surabaya









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook